Jumat, 25 Desember 2015


Mendadak  Rindu itu menyerang kembali....

Mungkin ini rindu yang seketika ia akan membeludak kembali, mungkin ini sudah sejak lama aku rasakan tapi sayangnya aku terlalu enggan untuk menyadarinya. Sedih yang mengiris hati, saking sedihnya menangispun aku tak bisa.

**********

Mengapa orang-orang begitu mudah menjatuhkan hatinya kepada orang yang baru yang bahkan ia telah berulang kali mengalami sakit? Padahal berpindah dari satu orang ke orang berikutnya itu tidak mudah, sama seperti halnya pindah dari satu rumah ke rumah berikutnya yang belum tentu dapat membuatnya nyaman.

Rasanya menurutku jatuh hati itu egois, kita hanya peduli tentang perasaan, dan kebahagiaan “kita” tanpa memikirkan kepedihan sekelilingnya. Ah ya, ujarnya persetan dengan ucapan orang yang begitu sibuk memikirkan kita. Hm mungkin begitu egoisnya kamu, aku, atau kita?

Mengapa ini begitu pedih? Apakah rindu itu menyenangkan? Sampai detik ini aku belum tahu apa yang seharusnya dilakukan ketika seseorang sedang merindu? Ujar setiap orang yang aku kenal merindu itu indah? Apakah aku yang salah untuk mengemas kata dari “rindu” itu? Atau memang aku yang belum menemukan orang yang tepat untuk aku rindu? Ah sayang sekali, namun sampai detik ini kamu masih menjadi seseorang yang aku rindu sayang.

Ah ya, kemarin aku pergi ketempat yang biasa kita kunjungi, rasanya aneh gasama seperti dulu, hambar. Tapi aku rindu tempat ini, tempat dimana kita pernah beristirahat, dan untuk pertama kalinya lagi kita dapat bertegur sapa. Entah mengapa, beberapa hari ini aku sangat merindukanmu, rindu, sangat rindu.

Dari sekian detik yang aku lewati ini banyak sejuta pertanyaan yang aku ingin utarakan padamu. Sayang sekali, kita tidak pernah mempunyai waktu untuk saling bertegur sapa. Bahkan untuk melempar senyumpun rasanya tak ada waktu.

Sayang sekali, rindu ini hanya bisa berjalan sendiri untuk aku simpan rapat-rapat dan membiarkan terkubur dengan sendiriya.
 .
.
.
.
.
.
.
.
Salam rindu untukmu yang tak terjangkau oleh waktu, Sabtu 26 Desember 2015

Minggu, 08 November 2015


Mau baik atau buruk tetep itu masa yang paling gabisa dilupakan. Tanpa disadari terdapat satu fase yang dimana tempat itu memiliki fase surgawi sangat indah… mungkin belum begitu disadari atau munkin tidak dipedulikan. Dimana masa masa itu adalah masa-masa putih abu. Ya aku rindu masa-masa itu, masa dimana kita masih berbarengan dengan sebebas mungkin, bukan sekarang yang kalo bertemu harus menyamakan jadwal dulu. Masa-masa dimana kabur-kaburan dijam pelajaran sangat asik, dan kantin adalah sebagai aula untuk berkumpul dari alumni, kakak kelas maupun adik kelas.

Masa masa dimana keceng mengeceng kakak kelas dan bahkan adik kelas dimulai, hmm… asik yaa, masa-masa study tour yang indah selama seminggu, walau sempet cekcok buat gaikut study tour tapi akhirnya ikut juga, masa masa dimana waktu becanda sama guru ppl terus malah jadi kebawa baper bertahun-tahun sampe akhirnya kejeblos masuk geografi (yg ini pasti kalian tau), masa-masa suka ngintipin doi di masjid kalo lagi solat, masa masa nungguin doi lewat didepan kelas biar bisa pulang bareng doi, masa masa ngerjain tugas untuk seni musik sampe jam 9 malem disekolah, masa-masa tugas semua dikerjain doi, masa masa disamperin doi di jendela kelas tiap pagi, istirahat pertama, dan pulang sekolah, masa masa ngebully orang sampe nangis, masa masa nyontek jawaban guru dan kerekam kamera cctv, masa masa tas disimpen dilantai dan sampah malah digantung di meja. Aaaa aku rindu, rasanya balik ke masa masa putih abu yang lebih indah akan menyenangkan dibanding masa masa kuliah yang kelabu.

Aku sadar bukan cuman kalian yang berubah tapi aku pun sama, bukan cuman kamu yang berubah tapi aku juga. Aku rindu waktu dimana kita menghabiskan waktu bersama, ngerjain tugas bareng pulang bareng, yang biasanya kalo ketemu langsung tinggal ketemu aja sekarang harus nyamain jadwal dulu dan harus buat janji dulu kalau mau ketemu, itupun kadang mendadak ga jadi. Aku rindu masa masa dimana waktu kita kejebak hujan dan kita malah hujan-hujanan bareng, dan waktu kita main gitar bareng. Aku rinduu..

Sangat mudah mencari kebahagian ketika masa masa putih abu abu. Apa yang dikatakan orang-orang tentang masa-masa putih abu itu ya emang benar, tempat dimana proses pendewasaan dimulai, tempat dimana kebebasan malah jadi “kebablasan” kalau gapinter-pinter jaga diri.
Andai masih punya waktu ingin sekali rasanya diberi kesempatan untuk memakai seragam putih abu dan duduk di bangku sma dan ngulang mata pelajaran yang diajarkan oleh guru guru sma… aku rindu

Sayang, aku bukan orang yang dengan mudahnya beradaptasi dengan situasi dan berbagai karakter yang ada dilingkungan perkuliahan. Sangat sulit bagiku untuk dapat beradaptasi dengan situasi yang ada.

Selasa, 20 Oktober 2015

Kelak aku akan menyadari sekecil apapun janjiku itu sangat berarti bagi kebanyakan orang. Salahku yang terlalu mudah mengucap janji yang tidak tahu kapan aku akan menepatir janji itu. Sejak itu aku kembali merenung, pantaskah seorang pengkhianat diberi kesempatan kembali untuk dapat memperbaiki semua yang pernah terjadi? Bolehkah aku pura-pura tidak tahu mengenai apa yang pernah terjadi? Lagi-lagi sejumlah pertanyaan itu muncul.

Patah hati itu menyebalkan

3250 hari kita melalui suka dan duka akhirnya ia menyerah, setelah berjuang mati matian untuk dapat bertahan dan 
memperbaiki hubungan yang sudah retak. Ia akhirnya memilih untuk menyerah. Hubungan yang baru saja kandas karena sebuah masalah. Seketika aku kehilangan arah. Hidup bisa menjadi sangat menyeramkan bila seseorang yang paling dipercaya dapat menjadi seseorang yang pengkhianat. Aku merasa marah pada diri sendiri, padanya, pada orang ketiga, pada semua orang. Rasa sakit hati mampu mengubah seseorang dengan sangat drastis.

Tuhan... bolehkah kali ini saja aku rubuh? bolehkah sekali lagi aku menangis?

Karena pada dasarnya manusia tercipta dari sejarah, karena itu aku tidak bisa menghapus masala lalu, seburuk apapun itu. Aku hanya bisa belajar darinya, maafkan aku yang belum bisa ikhlas melepasmu…

Jumat, 18 September 2015

satu titik yang tak pernah bisa menjadi titik seutuhnya.


Tak pernah ada titik temu yang pasti untuk dapat menyatukan satu titik tersebut hingga menjadi satu titik yang seutuhnya.

Kapan nyambungnya kalau tiap hari kerjaannya berantem, kapan dewasanya kalau ga bisa memahami ego masing-masing? Sepertinya kalimat itu yang cocok untuk menjawab kekeliruan ini.
Tentang perbedaan, perbedaan itu indah dapat menambah pengetahuan baru, pengalaman baru, pemikiran-pemikiran baru tapi apa gunanya bila semua itu tidak memiliki tujuan yang pasti?

Tentang pertemuan yang selalu mengahasilkan cerita….

Seseorang yang jauh disana, dulu kita jauh sangat sangat jauh lalu karena disuatu tempat kita ditemukan dan akhirnya bisa sedekat ini banyak hal yang dilakukan bersama, melewatkan waktu yang tanpa terasa hari sudah larut. Hari demi hari dilalui dengan canda dan tawa, hingga suatu hari kami bertengkar hebat yang membuatnya memutuskan untuk pergi, “aku pasti pulang” ucapnya seperti itu, sejak saat itu aku menunggunya untuk kembali. Dengan rasa harap-harap cemas aku menunggunya untuk kembali.
Aku menunggunya tanpa bosan, aku menunggunya tanpa lelah, menunggu ia datang dan berkata “aku pulang”. Ya aku yakin dia pasti pulang, berada dirumahmu sendiri jauh lebih menyenangkan bukan?

Seperti layang-layang yang selalu ingin terbang tinggi…

Disaat matahari terbit, sesuatu yang selalu aku pikirkan selalu terulang “kamu udah bangun? Apa kamu udah solat? Kamu baik-baik saja kan?” hingga matahari terbenam sesuatu kembali teringat perkataan yang seharusnya aku lontarkan “kamu sedang apa? Kamu baik baik sajakan?” pikiran pikiran yang begitu yang selalu teringat, dan membuat khawatir setiap harinya…

Kamu?

Aku rindu setiap waktu kita bisa berbincang bersama menghabiskan waktu yang tanpa terasa kita harus berhenti dan melanjutkan esok harinya. Kamu? Aku rindu dengan kita yang selalu bersama, menghabiskan waktu bersama dengan tawa. Kamu? Disetiap waktu yang kita habiskan bersama memudar dengan sendirinya, dari yang saling menghubungi setiap waktu menjadi, saling menghubungi sehari sekali, yang lalu berkurang menjadi seminggu sekali, yang berkurang kembali menjadi sebulan sekali, dan semakin berkurang hingga berhubungan sesekali disaat kita “ingat” saja.

Bahwa yang pergi tidak selalu datang kembali, bahwa tidak semua cerita berakhiran bahagia, waktunya mengikhlaskan lah yang berperan.

Terimakasih selama 120 hari sejak pertama kali bertemu, canda dan tawa yang tiba tiba membeludak, bahagia dan cemburu yang muncul secara bersamaan.
Yang menguatkan aku disaat aku merasa kalah, meyakinkan aku disaat aku merasa salah, yang menuntun di saat tak tahu arah melangkah, yang menguatkan aku agar menjadi seseorang yang tidak mudahnya menyerah, semoga kamu baik-baik saja.~

Sabtu, 04 Juli 2015

Masa Remaja Bersama Kalian

Kita adalah sekumpulan anak SMA yang tidak sengaja berkumpul dengan memiliki tujuan yang sama, dan karakter yang berbeda, hanya sekedar berkumpul menghilangkan keluh kesah yang sudah di habiskan ketika sekolah dan tanpa sengaja kami terhanyut oleh keadaan yang membawa kami untuk bisa saling mengenal, bercerita, memahami satu sama lainnya, hingga pada titik akhir kami saling mengejek satu sama lain.
Semua ini berawal dari kebiasaan kita yang selalu berkelompok, kemana-mana kita selalu berbarengan. Susah dan senang telah kita lewati bersama, dari awal kita bertemen sebelas orang yang selalu kena masalah dari awal di panggil oleh guru bk dan wali kelas karena kita disebut "berkubu", hingga masalah di dalam kami sendiri yang akhirnya pertemanan kita pecah dan sisa tinggal enam orang.

Saya mau menceritakan berbagai sifat dan karakter teman-teman saya. 




Yang pertama ini Vinnia Sukmawati Santosa, anak ini sering disebut twinsnya aku padahal gada mirip-miripnya. Orangnya lucu, paling seneng banget liatin temennya abis dikekeakin sama anak ini, paling puas kalo masalah ngejekin orang, anak yang paling kuat tiap hari kerjaannya keluar kota mulu Bandung-Cimahi hahaha. Masalah asmara? Mahkluk yang satu ini lagi menjalani masa ida setelah kandas dari kesayangannya, dia pacaran lumayan lama lah satu tahun lebih hampir dua tahun. Dari awal mereka kenal, pdkt, dan pacaran mereka yang selalu buat orang sirik akhirnya berujung menyakitkan juga. Entah siapa yang salah, entah siapa yang mulai duluan, tapi yang jelas setelah beberapa lama mereka pacaran salah satu diantara mereka ngerasa bosen, nah ketika bosen masuk deh orang yang tidak diduga duga ya jadi ini yg salah siapa yaa? Ntahlah yang pasti ceritanya kesian banget sabar ya twins jodoh pasti bertemu kok;;) terus sekarang ada lagi deh yang lagi deketin anak ini, namanya gausah disebutin deh tunggu dia yg bilang sendiri. Pusing kalo ngurusin mahkluk yang satu ini banyak banget cowo yang ngedeketinnya. Orangnya yang cerewet dan ga pundungan yang buat banyak orang suka sama anak ini.





Kedua Diany Syahfitri, nah anak yang satu ini paling susah banget di ajak ketemu sibuk banget da. Dia temen sebangku aku waktu SMA, orang yang paling sabar dunia akhirat ngadepin aku kalau udah rudet hahaha. Asmara? Hm, anak ini paling gabisa lepas sama yang namanya vell, geus diiket ku tali rapia jigana. Pacaran yang paling lama diantara kita berenam dia pacaran dari dia waktu SMP sampai sekarang dia kuliah, meskipun putus nyambung tapi anak ini sabar banget ngadepin sifat doi yang labilnya kaya gimana. Paling suka sama angrybird merah, ciri khas dari mahkluk yang satu ini ‘merah’ dari semua barang yang dia punya warnanya merah, sampe kulitnya juga merah. Satu hal yang paling gabisa dilupain dari anak ini waktu jatuh didepan kelas disaat semua anak 14 lagi kumpul mau upacara, hahaha kualat habis ledekin orang sih dydy.




Ketiga Aulia Lisda Kistianti, suka disebut si lisda, mahkluk ini paling hoby sama nari, penari bayaran wkwk. Guru di udjo juga, kerjaannya ngartis mulu, tiap diajak main pasti selalu bilang ada jadwal manggung. Asmara? Anak ini paling gabisa move on dari mantannya, paling sabar banget liat mantannya deket deketan sama cewek lain, dan bahkan sampe punya pacar lagi, alhasil sabar yang berbuah manis akhirnya doi balikan lagi sama mantannya sampe sekarang. Ciri khas dari aul ini giginya yang gingsul, kalo ngomong suaranya cempreng, terus kalo ngomong selalu bawa bawa kata “sini salaman dulu sama penari” euhhh. Langgeng ya sist sama si doi.






Keempat Afra Shafrina Nazaya, mahkluk yang satu ini ya termasuk susah juga buat diajak kumpul bareng lagi kaya dulu, lagi sibuk bisnis juga. Asmaranya hmm ga begitu paham, dulu sih doi belum bisa move on dari si mantannya, nah seiring berjalannya waktu doi mulai bisa move on deh dan mulai ngebuka hati sama temen sekelas, tapi ntah karena apa mereka jadi jauhan terus sekarang gatau deh deket sama siapa lagi, paling banyak banget kenalan cowonya. Diantara kita berenam ya afra yang paling banyak deket dan bisa berbaur sama yang lain terutama sama temen temen cowo yang lain. Anak yang satu ini punya panggilan tersendiri dari kita yaitu “si nini” dan punya pasangan “si aki”, anaknya item manis, dan super duper cerewet.





Kelima Silvi Yuditiavi, hm dia orangnya baik dan bisa disebut paling deket sama aku selain karena rumah kita yang berdekatan aku ngerasa paling nyambung sama dia kalo masalah ngomongin orang (bukan ngomongin yg aneh-aneh ya, kita ngomongin orang buat bahan bercandaan doang tapi kadang sedikit berlebihan sih). Masalah asrama? Hm dia ini orang yang bisa disebut paling susah buat move on dari si doi, cerita awal dia bisa suka sama si doi karena si doi suka ngebecandain dia terus dari mulai becanda langsung, sampe yg menjurus ke chat chatan deh yang berujung baper sampe sekarang. Udah ada beberapa orang yang mencoba ngedeketin dia tapi dia belum siap lagi buka hati buat yang lain, kekeh sama pendirian sendiri “bodoh untuk setia”. Dari segi sifat yang terlalu cuek ini banyak orang yang sungkan buat deket sama anak yang satu ini, selain cuek juga dia lebih berfikir dewasa diantara kita ber enam yang lebih mementingkan emosi kita dulu, terus salah satu ciri khas dari anak satu ini yaa ketawanya yang bisa buat orang lain ketawa, cerita yang kurang lucu aja bisa jadi lucu kalo udah denger suaranya makanya paling nyambung kalo udah masalah ngekeakin orang, apa lagi kalo udah ngegabung sama vinni beuh abislah yang dikekeakinnya.-_- Kebiasaan yang paling sering kita lewati juga ya kebiasaan yang paling konyol sekonyol konyolnya, dari yang kita punya niatan buat "kurus" yang akhirnya kita punya jadwal rutin tiap sore buat lari dari jam 5 sore sampe jam 8 malem dan alhasil kita lari cuman nyampe dua keliling dan sisanya kita malah nongkrong dan makan, moal weh begang teh pi L.





Keenam aku sendiri Desy Widianti, suka disebut paling begog diantara kita berenam. Suka ngelakuin hal-hal yang beda sendiri diantara kita, hobynya juga gatau apa ga jelas, tapi aku lebih suka nulis dibanding ngelakuin hal-hal lain apa lagi sesuatu yang ketemu dengan orang banyak ga suka. Saya sendiri bingung kenapa saya malah milih jadi guru dibanding yang lain yang ga buat banyak ketemu orang. Ohya, alasan saya lebih suka menulis dibanding ngelakuin hal yang lainnya karena cuman dengan cara menulis saya bisa ngeluarin semua keluh kesah saya yang seakan-akan saya punya teman cerita yang tidak akan pernah bosen mendengar semua tentang cerita saya, cuman dengan cara menulis saya bisa menjadi diri saya sendiri, dan cuman dengan menulis saya bisa mengingat hal-hal apa saja yang sudah saya lewati dan untuk diabadikan bersama kenangan ketika saya sudah mulai tua nanti.


Dari susah senangnya yang kita lewati bersama ketika kita uji nyali di rumah kosong, mencari hantu hingga larut malam, ngomongin orang buat bahan becandaan sampe lupa waktu, nungguin doi ngelewat di balik jendela, yang suka jp kalau ada gebetan lewat, yang selalu jadi bahan inceran guru guru karena disebut berkubu dan selalu meledek, yang di tiap pelajaran olahraga kerjaannya dihukum ngukur lapangan pake jari tangan, yang kerjaannya nongkrong di kelas kalo bubar sekolah sampe bela-belain beresin kelas biar diijinin nongkrong dikelas sampe jam 8 malem, dan kadang masalah yang terjadi didalam diri kita sendiri yang menimbulkan salah paham yang buat kita makin bisa mengerti sifat kita satu sama lain.


Kalian adalah payung yang melindungiku dikala hujan, dan penghibur dikala sedih. Indah sekali rasanya memiliki seseorang yang mampu membuat kita kembali tertawa ketika kita telah meneteskan air mata. Suatu penghormatan yang membawa saya kedalam satu keluarga baru yang tanpa adanya hubugan darah sama sekali, dan takada batasan waktu. Bersama kalian saya merasa terbang, dan dengan kalian juga saya merasa jatuh, dengan kalian saya merasa senang, dengan kalian juga merasa sedih.


Tidak terasa setahun sudah kita berpisah. Didalam cerita ini, mohon diingat bahwa kita pernah bertemu, bertegur sapa, sanda gurau pernah memiliki tujuan yang sama, pernah merasakan hal hal bersama dalam melewati masa masa putih abu. Majulah terus hingga kita mendapatkan apa yang diinginkan sejak dulu, lakukan sesuatu yang membuat kalian menjadi lebih berharga lagi, saya tidak pernah menyesal telah menghabiskan masa remaja saya bersama kalian.

Selasa, 23 Juni 2015




            Dalam hidup terkadang menjaga jarak itu perlu, jarak yang membuat seseorang dapat bernafas lebih lega dari biasanya, jarak yang membuat seseorang berfikir untuk melihat sesuatu apa yang sudah kita dapatkan dan apa yang sudah kita sia-siakan.

            Bintangku… biarlah aku mengaggumimu dari kejauhan saja, biarlah aku memperhatikanmu dari bawah saja, menunggu sampai tiba kamu menghampiriku yang selalu menunggumu disini, dari terbit dan tenggelamnya matahari, hingga gelap gulita yang menghiasi malamku, hingga kamu muncul untuk menghiasi langitku yang gelap ini.

            Kamu membuatku luka sekaligus bahagia diwaktu yang bersamaan. Kita bahagia didalam cara yang rumit, saling memperdulikan tapi lebih memilih untuk saling mengacuhkan. Kamu adalah selamat tinggalku yang tertunda, aku tahu bagaimana cerita akhir yang akan berlangsung, tetapi lebih memilih berpura-pura tidak tahu dan ikut terlarut dalam cerita tersebut lebih menyenangkan dibanding harus menerima kenyataan yang begitu pahitnya.

            Cerita yang membuatku terauma kembali menyadarkanku, bahwa setiap luka pasti ada kadaluarsanya. Tak seharusnya aku menahanmu dipikiranku, tak seharusnya aku bersedih berkelanjutan memikirkanmu yang begitu menyebalkannya.

            Kita pernah saling menyenangkan, pernah punya mimpi bersama, pernah punya cerita. Maaf bila akhirnya aku tidak menjadi seperti apa yang kau kira dan kauinginkan memang ‘rasa’ sangat sulit untuk ditebak kemana arah langkahnya ia akan berlabuh. Rasanya ingin selalu berada terus disampingmu, menemani hari-harimu, mengikutimu kemana langkah kakimu pergi. Tapi, aku tidak bisa memaksa diri untuk terus melangkah disebelahmu lagi. Diduniamu aku tidak bisa menjadi diri ku sendiri, aku selalu harus menyeimbangkan dengan sifat, sikap, dan tujuan kita yang tidak pernah selaras. Soal ‘janji dan harapan’ yang tersimpan dalam hati dan pikiran hakmu untuk menumbuhkan atau membunuhnya. Hanya saja aku memang takan kembali, semoga kamu dapat menemukan seseorang yang mampu menghapus air matamu dan mampu menjadi seperti yang kamu inginkan.

Rabu, 17 Juni 2015

Desy Widianti:             Sebenarnya tidak ada yang patutuntuk d...

Desy Widianti:             Sebenarnya tidak ada yang patutuntuk d...:              Sebenarnya tidak ada yang patut untuk disalahkan, sedih ketika melihat seseorang yang selalu ada untuk saya, yang selalu mene...

            Sebenarnya tidak ada yang patut untuk disalahkan, sedih ketika melihat seseorang yang selalu ada untuk saya, yang selalu menemani hari-hari saya sekarang pergi dan ntah kapan ia akan kembali, ntah ia akan kembali ataupun tidak. Sedih rasanya ketika harus merasakan kecewa yang kesekian kalinya karena kesalahan yang saya buat sendiri.

            Maafkan saya yang terlalu seperti anak kecil yang lebih mementingkan ego saya dibandingkan kepentingan orang lain, maafkan saya yang tidak bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan, maafkan saya yang lebih mementingkan gengsi saya, Susah rasanya mengucapkan kata maaf tanpa mengulang kesalahan kembali.

            Baru saja kemarin kita berjanji untuk tidak saling menyakiti, dan akan selalu tetap sabar menghadapi sesuatu yang kita hadapi satu sama lain. Waktu yang berjalan selama lima tahun ini ternyata terlalu singkat untuk dilewati, seseorang yang selalu menghiburku, seseorang yang selalu sabar menghadapi sifat yang kekanak-kanakanku, seseorang yang nyebelin, seseorang yang cerewet, seseorang yang selalu muncul depan pintu tiba-tiba sekarang berubah menjadi seseorang yang tidak saya kenal. Sakit rasanya ketika tahu apa yang sudah kita ucapkan waktu itu tidak dapat kita wujudkan bersama.

            Bintang… bolehkah aku mengeluh? Tuhan, bolehkah aku tidak rela? Sedih rasanya harus membiarkan dia pergi sendiri melakukan semua hal tanpa saya. Sesuatu yang biasa kita lakukan bersama sekarang tidak ada lagi, sesuatu yang biasa kita lakukan bersama sekarang harus saya lakukan sendirian. Masalah yang sekarang ini ada adalah masalah waktu? Sampai kapan saya bisa seperti ini yang hanya bisa bersedih menyalahkan diri sendiri karena tega membiarkan dia pergi karena kesalahan yang saya buat sendiri.

            Satu hal yang tidak bisa saya ulang kembali yaitu, mengembalikan waktu dan memperbaiki semua yang telah terjadi tanpa ada kesalahan sedikitpun. Sekalipun kesempatan itu kembali datang ia tidak akan datang kembali dengan hal yang sama persis, karena sesuatu yang pernah pergi akan datang kembali dengan rasa yang berbeda.
            

Senin, 08 Juni 2015

Temen Kaya Pacar



Temen Kaya Pacar?

            Gakerasa udah hampir setahun bareng kalian.. sedih ya rasanya baru kemarin ketemu, kenalan, terus bisa sedeket ini sampe sekarang. Kalo ga masuk UPI gaakan ketemu kalian, kalau ga masuk geografi gaakan ketemu mahkluk seperti ini. Mahkluk yang super duper nyebelin, kocak, galak, lucu, beloon, lemot kaya gini ternyata bisa nyambung dan jadi sedeket ini. Cuman dipisah ruangan aja bisa sesedih ini ya lebay ahahaha..

            Awal banget ketemu kalian lucunya kocaknya, apa lagi ketemu mahkluk satu ini namanya Jihan Marselina Buana, tapi nama belakangnya suka disebut buaya sih. Ketemu anak ini waktu awal pmb jihan barengan sama nuri, terus pas ketemu mereka berdua aku malah nyapa nuri doang terus anak ini gaaku sapa. Kesan waktu awal ketemu anak ini jutek banget pendiem juga dikira kita gaakan deket eh taunya malah kaya gini, ga nyangka. Terus terus yang baru beres mokaku hari terakhir kita kumpul didepan fpips, terus disitu kita selfie deh beres itu aku ajak anak ini ke kosan nuri, bodo nya dia malah ngikut. Polosnya mahkluk ini, gimana kalo yang ngajak itu orang jahat? Gimana kalo yang ngajak itu punya niat buruk, main ngikut aja ini orang. Mulai disitu deh kita kenal.

            Hari pertama kuliah kita janjian diperempatan katamso (deket rumah jihan), pas nyampe sana taunya dia malah gaada karena takut keburu macet akhirnya aku duluan terus nunggu dia di depan kampus. Duduk manis nungguin orang yang baru kenalan kemarin sendirian, tiba-tiba ada yang nyamperin terus bilang “ih desy bajunya samaan warnanya pink” suara itu yang ngebuyarin lamunan aku di pagi itu. Hari yang semakin siang, dan waktu yang terus berputar kita pun lari larian dari depan masjid Alfurqon sampai lantai 4 fpips ruang 10.
“assalamualaikum, boleh masuk pak”
“untuk hari pertama silahkan, tapi hari-hari berikutnya gaada lagi kata terlambat ya”
Waktu itu matakuliah kartografi. Hari pertama kuliah yang melelahkan harus lari-larian karena telat mana di lantai 4 lagi. Baru kenal udah berani jalan-jalan bareng, badan besar kelakuan kaya anak kecil, ngaku udah kuliah tapi sifat kaya anak sma, kaya nya kalimat itu yang pantes di ucapkan untuk kita, gatau kenapa langsung ngeklop aja, berasa punya kakak baru, sodara baru.

            Sifat mahkluk ini yang tiap hari buat kesel, ketawa, nangis, apa lagi kalo udah ngomong terus asal jeplak tanpa dipikir dulu, yang kebiasaannya selfie muka muka konyol sampe jelek, suka nyender di pundak aku terus ketiduran sampe jatuh, suka nindihin aku kalo lagi tidur, yang nangis kalo di bentak, yang matanya sayu, yang caley, dulu waktu masih jaman jamnnya naik angkot kalo ga diajak ngobrol suka tidur di pojokan sampe jatoh, terus tidur sampe kepalanya nyelip di kursi supir gara-gara semaleman begadang ngerjain kartografi, yang selalu sabar ngadepin aku kalo lagi kesel rungsig sendiri apa lagi kalo udah menyangkut yang begituan, yang bisa jadi kakak buat aku, yang selalu ngasih pencerahan, ngasih pilihan mau milih yang baik apa engga, yang suka marah-marah waktu gakuliah karena males, yang suka nelfonin kalo gangasih kabar. Temenan kok kaya pacaran. Hahahah

            Orang yang kedua namanya Wike Merdiana biasa di panggil keke wike, atau lebih akrabnya ateu wike. Mukanya yang blahbloh, ciri khas dari mahkluk yang satu ini kalo lagi pusing banyak pikiran kerudungnya suka ditilepin ke jidat gaya ibu-ibu gitu, mukanya konyol, si wanita kalem dan gigi gingsul, yang kalo ngomong logatnya khas Belitung, yang selalu berusaha pengen bisa bahasa sunda tapi malah diajarin yang kasar, yang kalo kuliah suka jarang keburu mandi karena telat bangun.

            LKM yang buat kita deket, karena lkm kita bisa kenal dan nginep dikosan anak ini. Masih inget waktu belajar masak sayur asem dan beneran asem karena ga dikasih gula merah cuman dikasih asem sama garem doang dan akhirnya sayurnya kita buang karena gaenak. Kosan wike yang selalu jadi basecamp kita, yang tiap pulang kuliah suka ngumpul di kosan wike yang suka disebut (anak gaul kosan wike), kosan anak ini yang bisa disebut paling banyak cerita dan sejarahnya hahaha.

            Orang yang nomer 3 namanya Fika Rahmah yang biasa disebut kakak fika, orangnya yang lucu, polos, yang suka teriak teriak padahal suaranya emang kaya gitu, yang kalau panik suka kebingungan sendiri, cuek banget sama penampilan, biasanya dia disebut anak yang paling normal diantara kita anak gaul kosan wike hahaha.

            Karena kuliah kosmografi kita bisa barengan, baru beberapa hari janjian sama kakak fika biar pacarannya langgeng sampe lulus nanti taunya malah kandas ditengah jalan hahaha. Disitu deh kita deket dekeettt banget, terus suka cerita cerita, suka ngegosip bareng, sama ini yang bisa jadi kakak diantara kita semua, yang suka duet masak bareng jihan shasa dan wike, giliran aku sama muthi yang bagian makan. Sabar banget ngadepin kelemotan kita bertiga, mahkluk ini yang paling berani maju paling depan sebelum kita. Lucu yaaa…

            Orang yang nomer 4 namanya Firda Nurwahyuni biasanya suka aku panggil teteh firda, temen curhatnya aku, temen selfie, temen paling maceh kalo lagi peraktek, gegedugnya selfie dasar si ratu selfie. Kebiasaan anak ini yang kalo cerita suka sampe nangis, terus maceh gapernah mau diem, belum bisa move on dari si doi, tapi gatau deh kalau sekarang. Hahaha

            Awal ketemu dan deket sama anak ini gara-gara matakuliah lanpen, kita sekelompok dan sampe akhir semester dua deh kita sekelompok terus terusan, sampe bosen tiap kali sekelompok pasti sama anak ini. Lucu, paling cerewet yang pernah dikenal cerewet banget kebangetan. Ahahaha.

            Cuman dipisah kelas a dan kelas b, cuman dipindah ruangan doang tapi masih tetep satu geografi, cuman dipindah jam kuliah doang ko sedih ya? Disetiap pertemuam pasti ada perpisahan kan? Terkadang pertemuan dan perpisahan tidak berjeda ya.  Gasekelas bareng kalian lagi ko sedih ya, yah gaada yang hibur aku lagi dong, gaada yang marahin lagi dong kalo lagi males ngerjain tugas dan males kuliah, yah gaada lagi dong yang nundutan disamping aku sampe kepalanya nyender, gaada lagi dong temen selfie gila-gilaan, gaada lagi dong yang kalo tidur suka dimana aja, nanti-nanti bakalan susah ketemu kalian ga ya? Terus-terus nanti bakal nemu temen yang kaya kalian lagi ga ya? Ini cuman di pisah ruangan doang kan? Ko rasanya banyak ketakutan ya. Takut susah ketemu, takut sibuk sama urusan masing-masing. Terus nanti kita jadi cuek dan saling kenal deh. Mau nitip pesen, nanti kalian jangan sombong, jangan cuek, jangan lupa sama aku yaaahhh, harus sering-sering kumpul seperti biasa.

            Terkadang hidup memang seperti tidak adil, tapi semoga ini yang terbaik, semoga ketakutan ini dihilangkan, semoga ada makna dibalik semua ini. Cuman pisah ruangan doang rasanya kaya yang mau pisah kemana aja. Kaya anak yang terbuang terpisahkan sendiri dari kalian. Tetep jadi kakak, sekaligus sodara, buat aku yaahh.. Maafin desy yang kaya anak kecil, yang suka manja, yang suka gadenger omongan kalian, yang lemotnya kebangetan. Nanti jangan sombong yah inget. Terimakasih untuk semuanya, hari-harinya, kekonyolannya, nyebelinnya, nangis-nangis barengnya, pelajarannya, arti kata temenannya, arti kata sahabatannya, jadi gaberasa jomblo kalo gini ceritanya ahahha.

Jumat, 05 Juni 2015

Rasanya Kecewa~


Rasanya dikecewain sama orang yang udah bener bener dipercaya itu sakit ya, menyebalkan. Rasanya kaya kejatuhan barang yang berat banget terus susah buat bangun lagi. Hmm kayanya sih gitu.

            Jadiin pelajaran lain kali kalo percaya sama orang jangan terlalu percaya, terus kalo baik sama orang jangan terlalu baik, karena sesuatu yang diawali dengan kata “terlalu” akhirnya bakal “ga baik”. - mamah -

            Penyesalan yang selalu datang di akhir itu bener ko, kalo penyesalan datangnya di awal itu bukan penyesalan namanya, iya percaya aja percaya.

            Naluriah semua orang mencari yang lebih di banding yang lebih, ga cuman satu dua orang yang kaya gitu, tapi semua orang juga pasti ngerasain hal yang sama. Disaat seseorang memiliki suatu hal yang baru dan nyaman, dan disaat itu pula ada sesuatu yang baru lagi dan lebih menarik dari yang dia punya ya mau gamau dia bakal milih hal yang baru itu. Munafik sekali kalau ia tetap mempertahankan yang lama. Kayanya kalimat itu yang lebih pantas diucapkan untuk sekarang ini.

            Maafin aku salah milih orang lagi buat jatuh, maafin aku kalo terlalu percaya sama orang, maafin aku lebih memilih kata “terlalu”, maafin aku gabisa jaga amanah, maafin aku yang terlalu menyianyiakan waktu, maafin aku yang belum bisa nepatin janji, maafin aku yang udah ngecewain. Maaf, cuman kata itu yang bisa terlontarkan untuk sekarang ini.

            Sejak hari itu cuman bisa bilang dan yakinin diri sendiri kalau “perempuan yang baik ya perempuan yang bisa pegang teguh prinsipnya sendiri”. Mau sampai kapan terus terusan berharap, mau sampai kapan tersayat, mau sampai kapan makan hati terus kaya gini. Cuman berserah sama takdir aja, kalau jalan terbaiknya yang seperti ini.

            Pertanyaan yang selalu terngiang ngiang hingga detik ini, “Kenapa harus ngerasain hal yang seperti ini? Kenapa harus kenal? Kenapa harus jatuh? Kenapa ga denger apa kata orang tua? Kenapa?” Setelah 3 tahun memilih untuk sendiri, dan mulai mencoba dan memperbaiki apa yang salah dulu ternyata itu sama aja, hasilnya nol bahkan minus. Ternyata salah memilih lagi untuk jatuh, salah menjatuhkan hati pada seseorang yang salah. Setelah hari itu entah mana yang harus dipercaya. Haruskah mempertahankan atau melepaskan dan memulainya semua dari awal lagi?.

            “Tergantung sama pendirian kamu, jangan labil, ambil keputusan yang mau kamu pilih dan terima konsekuensinya. Jangan liat kebelakang terus, disaat kamu liat kebelakang disaat itu pula kamu akan tertinggal jauh dari orang-orang. Gausah mikirin orang yang gapeduli sama kamu, pikirin orang lain yang sayang sama kamu, yang penting kamu baik sama orang tulus dari hati, bukan cuman cari muka doang. Masalah orang ngecewain dan jahat sama kamu ya itu urusan dia sama yang diatas, yang penting kamu udah berusaha yang terbaik buat orang-orang sekeliling kamu”. - A –

          Jadiin pelajaran lain kali kalo milih orang jangan “asal” milih, liat dulu latar belakangnya kaya apa. Emang semua orang bisa berubah, tapi gasemua orang bisa berubah 100%. Nyesel boleh tapi jangan berlarut-larut, jadiin pelajaran buat kedepannya biar kesananya ga lagi jatuh pada lubang yang sama. Biarin orang mau bilang apa, yang jalanin kamu, yang penting kamu sekarang dan kedepannya. Kalau kamu ga sakit kamu gaakan sadar, kalau kamu ga kecewa kamu gaakan tau gimana rasanya menghargai orang yang tulus sama kamu.

           Maaf yaa.. Maafkan aku yang lemah seperti ini~

           
            desywidianti

Selasa, 12 Mei 2015

bintangku..


Kau lah bintang ku...

Jatuh cinta itu asyik, bisa buat senyum-senyum sendiri, orang yg tadinya super duper menyebalkan juga bisa berbalik 180 derajat jadi orang yg menyenangkan cuman karena “cinta”. Kata orang sih gitu hehehe.

Jatuh cinta itu asyik, cukup melihat dia duduk manis diujung sana dengan wajah yang penuh ceria aja udah buat seneng, apalagi...

Kamu bintangnya aku, iya kamu bintangnya aku. Disaat malam tiba kamu muncul dengan sejuta cahayanya untuk menghiasi malam yang kalbu. Tapi sayang, bintang hanya cuman bisa dilihat dan di kagumi dari jauh, tanpa bisa merasakan bagaimana rasanya bisa dekat dengannya. Disini aku cuman bisa merasakan bagaimana melihat kegelapan malam yang hanya dihiasi oleh berbagai macam bintang yang begitu cerah dan terangnya tanpa bisa menggengamnya.

Jarak aku sama bintang jauh banget ya? Iya jauh banget, gaakan mungkin juga bisa bersanding bareng-bareng di atas sana. Hihihi

Ini cerita ku tentang pangeranku… sudah cukup lama pencarianku menemukanmu, kamu? Iya kamu pengeran yang selama ini aku nanti, setelah beberapa tahun, dan akhirnya aku menemukanmu. Kamu yang selama ini selalu jadi alasanku untuk tetap diam dan berfikir disini. Berfikir apa yang akan terjadi kelak antara aku dan kamu, apakah aku dan kamu akan menjadi kita atau kamu yang hanya sebagai teman untukku. Aku benar-benar menginginkan kamu rasanya aku hanya ingin memelukmu erat, karena aku tak yakin bisa melepasmu. Aku hanya ingin aku dan kamu akan tetap menjadi kita.