Selasa, 20 Oktober 2015

Kelak aku akan menyadari sekecil apapun janjiku itu sangat berarti bagi kebanyakan orang. Salahku yang terlalu mudah mengucap janji yang tidak tahu kapan aku akan menepatir janji itu. Sejak itu aku kembali merenung, pantaskah seorang pengkhianat diberi kesempatan kembali untuk dapat memperbaiki semua yang pernah terjadi? Bolehkah aku pura-pura tidak tahu mengenai apa yang pernah terjadi? Lagi-lagi sejumlah pertanyaan itu muncul.

Patah hati itu menyebalkan

3250 hari kita melalui suka dan duka akhirnya ia menyerah, setelah berjuang mati matian untuk dapat bertahan dan 
memperbaiki hubungan yang sudah retak. Ia akhirnya memilih untuk menyerah. Hubungan yang baru saja kandas karena sebuah masalah. Seketika aku kehilangan arah. Hidup bisa menjadi sangat menyeramkan bila seseorang yang paling dipercaya dapat menjadi seseorang yang pengkhianat. Aku merasa marah pada diri sendiri, padanya, pada orang ketiga, pada semua orang. Rasa sakit hati mampu mengubah seseorang dengan sangat drastis.

Tuhan... bolehkah kali ini saja aku rubuh? bolehkah sekali lagi aku menangis?

Karena pada dasarnya manusia tercipta dari sejarah, karena itu aku tidak bisa menghapus masala lalu, seburuk apapun itu. Aku hanya bisa belajar darinya, maafkan aku yang belum bisa ikhlas melepasmu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar