Dalam hidup terkadang menjaga jarak
itu perlu, jarak yang membuat seseorang dapat bernafas lebih lega dari
biasanya, jarak yang membuat seseorang berfikir untuk melihat sesuatu apa yang
sudah kita dapatkan dan apa yang sudah kita sia-siakan.
Bintangku… biarlah aku mengaggumimu
dari kejauhan saja, biarlah aku memperhatikanmu dari bawah saja, menunggu
sampai tiba kamu menghampiriku yang selalu menunggumu disini, dari terbit dan tenggelamnya
matahari, hingga gelap gulita yang menghiasi malamku, hingga kamu muncul untuk
menghiasi langitku yang gelap ini.
Kamu membuatku luka sekaligus
bahagia diwaktu yang bersamaan. Kita bahagia didalam cara yang rumit, saling
memperdulikan tapi lebih memilih untuk saling mengacuhkan. Kamu adalah selamat
tinggalku yang tertunda, aku tahu bagaimana cerita akhir yang akan berlangsung,
tetapi lebih memilih berpura-pura tidak tahu dan ikut terlarut dalam cerita
tersebut lebih menyenangkan dibanding harus menerima kenyataan yang begitu
pahitnya.
Cerita yang membuatku terauma
kembali menyadarkanku, bahwa setiap luka pasti ada kadaluarsanya. Tak
seharusnya aku menahanmu dipikiranku, tak seharusnya aku bersedih berkelanjutan
memikirkanmu yang begitu menyebalkannya.
Kita pernah saling menyenangkan,
pernah punya mimpi bersama, pernah punya cerita. Maaf bila akhirnya aku tidak
menjadi seperti apa yang kau kira dan kauinginkan memang ‘rasa’ sangat sulit
untuk ditebak kemana arah langkahnya ia akan berlabuh. Rasanya ingin selalu
berada terus disampingmu, menemani hari-harimu, mengikutimu kemana langkah
kakimu pergi. Tapi, aku tidak bisa memaksa diri untuk terus melangkah
disebelahmu lagi. Diduniamu aku tidak bisa menjadi diri ku sendiri, aku selalu
harus menyeimbangkan dengan sifat, sikap, dan tujuan kita yang tidak pernah
selaras. Soal ‘janji dan harapan’ yang tersimpan dalam hati dan pikiran hakmu
untuk menumbuhkan atau membunuhnya. Hanya saja aku memang takan kembali, semoga
kamu dapat menemukan seseorang yang mampu menghapus air matamu dan mampu
menjadi seperti yang kamu inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar